News & Research

Reader

Pasar Terguncang Serangan Israel ke Iran, Minyak Berjangka Melambung
Friday, April 19, 2024       13:56 WIB

Ipotnews - Harga minyak melambung, Jumat, karena laporan Israel menyerang Iran mengguncang pasar dan memicu kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu.
Kontrak acuan melonjak lebih dari USD3 sebelum sedikit berkurang. Pada pukul 13.37 WIB, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melesat USD1,14 atau 1,31%, menjadi USD88,25 per barel, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Jumat (19/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat USD1,12, atau 1,35%, menjadi USD83,85 per barel.
Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran, Jumat dini hari, kata sumber kepada  Reuters,  sebuah serangan balasan terbaru antara kedua negara yang mengancam akan menyeret wilayah tersebut lebih jauh ke dalam konflik.
Media Iran melaporkan ledakan tersebut, namun seorang pejabat Iran mengatakan kepada  Reuters  ledakan itu disebabkan sistem pertahanan udara. Media pemerintah mengatakan tiga drone di pusat kota Isfahan ditembak jatuh.
"Meningkatnya premi risiko geopolitik diartikan menghindari risiko pada saat ini dengan meningkatnya risiko gangguan pasokan minyak setidaknya dalam jangka pendek," kata Kelvin Wong, analis OANDA di Singapura.
"Eskalasi lebih lanjut [menunjukkan] bahwa aksi pembalasan antara kedua belah pihak akan berlangsung lebih lama," kata Jun Rong Yeap, analis IG di Singapura.
Serangan balik Iran menimbulkan "risiko signifikan terhadap perluasan konflik ke konflik regional dan berpotensi membahayakan pasokan minyak. Sementara itu, harga minyak mungkin tetap mendapatkan dukungan karena ketegangan akan terus meningkat," kata Yeap.
Akhir pekan lalu, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai serangan balasan setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah. Sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel, dengan kerusakan dan korban jiwa yang minimal.
Investor mencermati reaksi Israel terhadap serangan pesawat tak berawak Iran pada 13 April. Premi risiko geopolitik pada harga minyak melempem minggu ini karena adanya persepsi bahwa setiap pembalasan Israel terhadap serangan Iran akan dimoderasi oleh tekanan internasional.
Dalam pasokan minyak mentah global, Venezuela kehilangan lisensi AS yang mengizinkan anggota OPEC itu mengekspor minyak ke pasar global. Amerika juga mengumumkan sanksi terhadap Iran, anggota OPEC lainnya, yang menargetkan produksi drone-nya setelah negara tersebut melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap Israel. Namun sanksi terhadap Iran tidak mencakup industri minyaknya. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM